iqro

Jabir bin Abdullah, Anas, Ibnu Abbas, Qatadah dan al-hasan berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang an-Najasyi, raja bangsa Habasyi yang telah masuk Islam ketika meninggal. Malaikat Jibril memberitahu Nabi saw, maka Nabi berkata kepada sahabatnya, “Marilah kita (salat gaib) untuk an-Najasyi itu.” Sebagian sahabat dengan penuh keheranan bertanya, “Kenapa kami disuruh salat untuk orang kafir di negeri Habsyi?” Maka turunlah ayat ini.

Tidaklah semua Ahli Kitab itu menyimpang dari ajaran Allah, berkhianat, mengingkari kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, tetapi ada sebagian dari mereka seperti an-Najasyi, Abdullah bin Salam dan lain-lain, mempunyai sejarah gemilang dalam hidupnya. Mereka benar-benar beriman kepada Allah, percaya kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah saw, begitu pula kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada nabi-nabi, mereka taat dan rendah diri kepada Allah, tidak menukar ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, maksudnya tidak menyembunyikan apa yang mereka ketahui tentang kedatangan Nabi Muhammad saw sebagai Rasul. Mereka adalah Ahli Kitab yang baik dan lurus, baik ia Yahudi maupun ia Nasrani. Mereka akan memperoleh pahala di sisi Tuhan sebagaimana yang telah dijanjikan dengan firman-Nya:

Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur’an) disebabkan kesabaran mereka,…. (al-Qasas/28:54)

Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya karena segala sesuatunya diketahui-Nya dengan jelas, baik pahala yang akan diberikan-Nya maupun orang yang berhak menerimanya.

Komentar di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *