Quran Terjemahan Kemenag RI
iqtarabatis-sā’atu wansyaqqal-qamar
Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.
wa iy yarau āyatay yu’riḍụ wa yaqụlụ siḥrum mustamirr
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus menerus.”
wa każżabụ wattaba’ū ahwā`ahum wa kullu amrim mustaqirr
Dan mereka mendustakan (Muhammad) dan mengikuti nafsu mereka, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya.
wa laqad jā`ahum minal-ambā`i mā fīhi muzdajar
Dan sungguh, telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat ancaman (terhadap kekafiran),
ḥikmatum bāligatun fa mā tugnin-nużur
(itulah) suatu hikmah yang sempurna, tetapi peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka),
fa tawalla ‘an-hum, yauma yad’ud-dā’i ilā syai`in nukur
maka berpalinglah engkau (Muhammad) dari mereka pada hari (ketika) penyeru (malaikat) mengajak (mereka) kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan),
khusysya’an abṣāruhum yakhrujụna minal-ajdāṡi ka`annahum jarādum muntasyir
pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan,
muhṭi’īna ilad-dā’, yaqụlul-kāfirụna hāżā yaumun ‘asir
dengan patuh mereka segera datang kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, “Ini adalah hari yang sulit.”
każżabat qablahum qaumu nụḥin fa każżabụ ‘abdanā wa qālụ majnụnuw wazdujir
Sebelum mereka, kaum Nuh juga telah mendustakan (rasul), maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, “Dia orang gila!” Lalu diusirnya dengan ancaman.
fa da’ā rabbahū annī maglụbun fantaṣir
Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku).”
fa fataḥnā abwābas-samā`i bimā`im mun-hamir
Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah,
wa fajjarnal-arḍa ‘uyụnan faltaqal-mā`u ‘alā amring qad qudir
dan Kami jadikan bumi menyemburkan mata-mata air maka bertemulah (air-air) itu sehinggga (meluap menimbulkan) keadaaan (bencana) yang telah ditetapkan.
wa ḥamalnāhu ‘alā żāti alwāḥiw wa dusur
Dan Kami angkut dia (Nuh) ke atas (kapal) yang terbuat dari papan dan pasak,
tajrī bi`a’yuninā, jazā`al limang kāna kufir
yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami sebagai balasan bagi orang yang telah diingkari (kaumnya).
wa laqat taraknāhā āyatan fa hal mim muddakir
Dan sungguh, kapal itu telah Kami jadikan sebagai tanda (pelajaran). Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
fa kaifa kāna ‘ażābī wa nużur
Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!
wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
każżabat ‘ādun fa kaifa kāna ‘ażābī wa nużur
Kaum ‘Ād pun telah mendustakan. Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!
innā arsalnā ‘alaihim rīḥan ṣarṣaran fī yaumi naḥsim mustamirr
Sesungguhnya Kami telah menghembuskan angin yang sangat kencang kepada mereka pada hari nahas yang terus menerus,
tanzi’un-nāsa ka`annahum a’jāzu nakhlim mungqa’ir
yang membuat manusia bergelimpangan, mereka bagaikan pohon-pohon kurma yang tumbang dengan akar-akarnya.
fa kaifa kāna ‘ażābī wa nużur
Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!
wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
każżabaṡ ṡamụdu bin-nużur
Kaum Samud pun telah mendustakan peringatan itu.
fa qālū abasyaram minnā wāḥidan nattabi’uhū innā iżal lafī ḍalāliw wa su’ur
Maka mereka berkata, “Bagaimana kita akan mengikuti seorang manusia (biasa) di antara kita? Sungguh, kalau begitu kita benar-benar telah sesat dan gila.
a ulqiyaż-żikru ‘alaihi mim baininā bal huwa każżābun asyir
Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Pastilah dia (Saleh) seorang yang sangat pendusta (dan) sombong.”
saya’lamụna gadam manil-każżābul-asyir
Kelak mereka akan mengetahui siapa yang sebenarnya sangat pendusta (dan) sombong itu.
innā mursilun-nāqati fitnatal lahum fartaqib-hum waṣṭabir
Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah mereka dan bersabarlah (Saleh).
wa nabbi`hum annal-mā`a qismatum bainahum, kullu syirbim muḥtaḍar
Dan beritahukanlah kepada mereka bahwa air itu dibagi di antara mereka (dengan unta betina itu); setiap orang berhak mendapat giliran minum.
fa nādau ṣāḥibahum fa ta’āṭā fa ‘aqar
Maka mereka memanggil kawannya, lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya.
fa kaifa kāna ‘ażābī wa nużur
Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!
innā arsalnā ‘alaihim ṣaiḥataw wāḥidatan fa kānụ kahasyīmil-muḥtaẓir
Kami kirimkan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk.
wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
każżabat qaumu lụṭim bin-nużur
Kaum Luṭ pun telah mendustakan peringatan itu.
innā arsalnā ‘alaihim ḥāṣiban illā āla lụṭ, najjaināhum bisaḥar
Sesungguhnya Kami kirimkan kepada mereka badai yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luṭ. Kami selamatkan mereka sebelum fajar menyingsing,
ni’matam min ‘indinā, każālika najzī man syakar
sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
wa laqad anżarahum baṭsyatanā fa tamārau bin-nużur
Dan sungguh, dia (Luṭ) telah memperingatkan mereka akan hukuman Kami, tetapi mereka mendustakan peringatan-Ku.
wa laqad rāwadụhu ‘an ḍaifihī fa ṭamasnā a’yunahum fa żụqụ ‘ażābī wa nużur
Dan sungguh, mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan peringatan-Ku!
wa laqad ṣabbaḥahum bukratan ‘ażābum mustaqirr
Dan sungguh, pada esok harinya mereka benar-benar ditimpa azab yang tetap.
fa żụqụ ‘ażābī wa nużur
Maka rasakanlah azab-Ku dan peringatan-Ku!
wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
wa laqad jā`a āla fir’aunan-nużur
Dan sungguh, peringatan telah datang kepada keluarga Fir’aun.
każżabụ bi`āyātinā kullihā fa`akhażnāhum akhża ‘azīzim muqtadir
Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, maka Kami azab mereka dengan azab dari Żat Yang Mahaperkasa, Mahakuasa.
a kuffārukum khairum min ulā`ikum am lakum barā`atun fiz-zubur
Apakah orang-orang kafir di lingkunganmu (kaum musyrikin) lebih baik dari mereka, ataukah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam kitab-kitab terdahulu?
am yaqụlụna naḥnu jamī’um muntaṣir
Atau mereka mengatakan, “Kami ini golongan yang bersatu yang pasti menang.”
sayuhzamul-jam’u wa yuwallụnad-dubur
Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.
balis-sā’atu mau’iduhum was-sā’atu ad-hā wa amarr
Bahkan hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan hari Kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.
innal-mujrimīna fī ḍalāliw wa su’ur
Sungguh, orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan akan berada dalam neraka (di akhirat).
yauma yus-ḥabụna fin-nāri ‘alā wujụhihim, żụqụ massa saqar
Pada hari mereka diseret ke neraka pada wajahnya. (Dikatakan kepada mereka), “Rasakanlah sentuhan api neraka.”
innā kulla syai`in khalaqnāhu biqadar
Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
wa mā amrunā illā wāḥidatung kalam-ḥim bil-baṣar
Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan seperti kejapan mata.
wa laqad ahlaknā asy-yā’akum fa hal mim muddakir
Dan sungguh, telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu (kekafirannya). Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
wa kullu syai`in fa’alụhu fiz-zubur
Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan.
wa kullu ṣagīriw wa kabīrim mustaṭar
Dan segala (sesuatu) yang kecil maupun yang besar (semuanya) tertulis.
innal-muttaqīna fī jannātiw wa nahar
Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman dan sungai-sungai,
fī maq’adi ṣidqin ‘inda malīkim muqtadir
di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Mahakuasa.
The Surah takes its name from the very first verse Wan shaqq al-Qamar, thereby implying that it is a Surah in which the word al-Qamar has occurred.
The incident of the shaqq-al-Qamar (splitting of the moon) that has been mentioned in it, determines its period of revelation precisely. The traditionists and commentators are agreed that this incident took place at Mina in Makkah about five years before the Holy Prophet’s hijrah to Madinah.
In this Surah the disbelievers of Makkah have been warned for their stubbornness which they had adopted against the invitation of the Holy Prophet (peace and blessings of Allah be upon him). The amazing and wonderful phenomenon of the splitting of the Moon was a manifest sign of the truth that the Resurrection, of which the Holy Prophet was giving them the news, could take place and that it had approached near at hand. The great sphere of the Moon had split into two distinct parts in front of their very eyes. The two parts had separated and receded so much apart from each other that to the on-lookers one part had appeared on one side of the mountain and the other on the other side of it. Then, in an instant the two had rejoined. This was a manifest proof of the truth that the system of the Universe was neither eternal nor immortal, it could be disrupted. Huge stars and Planets could split asunder, disintegrate, collide with each other, and everything that had been depicted in
the Quran In connection with the description of the details of Resurrection, could happen. Not only this : it was also a portent that the disintegration of the system of the Universe had begun and the time was near when Resurrection would take place. The Holy Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) invited the people’s attention to this event only with this object in view and asked them to mark it and be a witness to it. But the disbelievers described it as a magical illusion add persisted in their denial. For this stubbornness they have been reproached in this Surah.
At the outset it has been said: “These people neither believe in the admonition, nor learn a lesson from history, nor affirm faith after witnessing manifest signs with their eyes. Now they would believe only when Resurrection has taken place and they would be rushing out of their graves towards the Summoner on that Day.”
Then, the stories of the people of Noah and of ‘Ad and Thamud and of the peoples of Lot and the Pharaoh have been related briefly and they have been reminded of the terrible punishments that these nations suffered when they belied and disregarded the warnings given by the Prophets of God. After the narration of each story the refrain that has been provided is : “This Qur’an is an easy means of admonition, which if a nation takes to heart and thereby takes the Right Way, the torment that descended on the former nations could be avoided. But it would indeed be a folly if instead of heeding the admonition through this easy means, one persisted in heedlessness and disbelieved until one was overtaken by the torment itself.”
Likewise, after citing admonitory precedents from the history of the former nations, the disbelievers of Makkah have been addressed and warned to this effect: “If you too adopt the same attitude and conduct for which the other nations have already been punished, why will you not be punished for it?Are you in any way a superior people that you should be treated differently from others? Or, have you received a deed of amnesty that you will not be punished for the crime for which others have been punished?And if you feel elated at your great numbers, you will soon see that these very numbers of yours are put to rout (on the battlefield) and on the Day of Resurrection you will be dealt with even more severely.”
In the end, the disbelievers have been told that Allah does not need to make lengthy preparations to bring about Resurrection. No sooner does He give a simple command for it than it will take place immediately. Like everything else the Universe and mankind also have a destiny. According to this destiny everything happens at its own appointed time. It cannot be so that whenever somebody gives a challenge, Resurrection is brought about in order to convince him. If you adopt rebellion because you do not see it coming, you will only be adding to your own distress and misfortune. For your record which is being prepared by Divine agents, has not left any misdeed of yours, great or small, unrecorded.